7:08 PM

Sekali Ini, Bolehlah Saya Curhat!

Rupanya begitu pentingnya mengetahui ‘dapur’ orang lain ya… namun nggak masalah selama itu membawa kebaikan, demi kebaikan, dan hanya untuk memperbaiki. Tidak menjadi kesia-siaan, apalagi menzalimi orang. Karena sungguh, kita disuruh untuk menutup aib orang lain. Bukan membukanya, menyilakan kamera infotainmen masuk hingga kolong tempat tidur. Lalu dengan narasi yang tajam, orang dipaksa ikut menuang perasaan dalam gambar yang terus tayang…

Sekali lagi, tulisan ini tidak ada tendensi untuk membuka aib sendiri, apalagi membuka aib istri. Tanpa persetujuannya, saya tidak akan pernah menceritakannya. Karena hak cipta masih ada pada yang bersangkutan. Pun saya hanya akan menceritakan dari versi saya, pandangan saya, dan sepengetahuan serta perasaan saya.

Mau cerita apa sih?

Saya sedang sedih, ini menyangkut hubungan saya dengan istri. Saya juga heran, kenapa baru sekarang mengetahuinya. Setelah lebih dari lima tahun bersama-sama… melewati hari-hari bersama-sama. Kadang senang, walau ‘kayaknya’ lebih banyak lagi yang lebih menyenangkan. Kadang cukup, walau sebenarnya… dengan syukur semuanya terasa lebih dari cukup.

Rupanya…

Ya, rupanya. Saya bukan suami yang ‘peka’, tidak begitu ‘sensitif’, dan terlalu cuek. Saya baru tahu, benar-benar baru tahu semua itu. Betapa, ternyata saya bukan jodoh yang diinginkannya…

Hah? Tidak diinginkannya?

Ya, karena saya ternyata tidak berkacamata, bukan anak ITB, dan… banyak lagi. Tapi saya tidak bisa marah, karena marah katanya api. Konon kemarahan adalah tanda paling tampak dari sebuah kelemahan seseorang. Karena sekuat-kuat orang adalah yang mampu menahan amarahnya.

Karena saya tidak boleh marah menurut dalil itu, maka saya pun tidak akan marah kepada istri saya. Walau saya tidak diinginkannya, bukan kriteria yang didambakannya, ternyata, saya adalah suami yang dibutuhkannya… dibutuhkan apanya ya? Nimba, nyuci, nyetrika, atau ngunci pintu kalau malam tiba dan kantuk datang memeluk?

Hmm…

Saya ingin cerita lebih banyak, tapi lebih baik tidak diteruskan lah…
Karena semua sudah ditulis di buku terbaru saya, “Doa-Doa Enteng Jodoh – Kisah menjemput Kasih dan Tips Mencari Jodoh Sejati” terbitan Lingkar Pena Publishing House yang akan terbit sebentar lagi. Kalau ada rezeki, nanti beli ya...

0 komentar:

Post a Comment