6:49 PM

Bukan Sekadar Menulis...

Saya tidak pernah bepikir tulisan saya bakal dibaca banyak orang. Tapi cukuplah senang, kalau saya bisa menulis sampai selesai. Maksudnya, begitu duduk, tulisan dari huruf pertama, kemudian menjadi kata pertama, kalimat pertama, paragraf pertama hingga titik terakhir di kalimat paragraph terakhir. Cukuplah hal seperti itu membuat saya senang…

Nah, kalau sampai ada yang membaca, tentu saja saya makin senang. Kalau sampai yang membaca senang, makin senang saja rasanya. Terus ketika tulisan itu membuat orang merasa tercerahkan, terbantu ingatan untuk mengingat sesuatu yang baik untuk dirinya. Alhamdulillah… karena sebenarnya itulah maksud sesungguhnya dari saya menulis.

Menulis tidak hanya menulis…

Karena saya yakin sekali, menulis juga ada pertanggungjawabannya. Tanggung jawab terhadap pribadi, apakah memang kita termasuk orang yang terus belajar. Karena setahu saya ketika pernah disuruh mengajar Taman Pendidikan Al-Quran zaman mahasiswa dulu, ada hafalan hadits yang menyuruh kita mencari ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Lalu hadist yang lain yang harus dihafal anak-anak di bawah belasan tahun itu, juga ada yang bermaksud memberi support, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah…

Tanggung jawab untuk terus belajar tentu sangat personal. Kemudian ada tanggung jawab secara interpersonal, menulis harus mempertanggungjawabkan muatan moral bagi pembacanya. Apakah tulisan kita hanya mengandung unsur yang potensinya berbahaya. Bukan hanya soal menghujat, SARA, atau mengandung unsur kekerasan dan pornografi. Kalau saya memilih untuk menulis yang aman-aman saja.

Maksudnya?

Lagi-lagi ini karena hasil belajar bersama saya dengan teman-teman TPA, soal pelajaran bahwa bila kita melakukan kebaikan, mengajarkan kebaikan, memberitahukan kebaikan, maka ketika yang kita ajari, beritahu kemudian melakukan itu, dan konon berpotensi mendapat pahala, maka kita kebagian pahalanya… hehe, konyol banget ya! Dan kalau yang kita beritahu, kita ajarkan, (tentu termasuk kita tuliskan) mengarah pada hal-hal buruk, apalagi berpotensi menjadi perbuatan yang masuk kategori dosa, naudzubillah min dzalik… katanya, kita pun yang menginspirasi seseorang itu turut kebagian dosanya.

Maaf, pengetahuan saya soal ini sangat sedikit…

Karena saya belajarnya bareng-bareng sama anak-anak TPA. Hanya pelajaran moral untuk anak kecil. Tapi kalau soal begini, saya memang masih dalam level TPA. Terlalu banyak hal yang saya tidak tahu dan baru tahu setelah duduk dan bergaul bersama anak-anak itu. Saya hanya menyimpulkan untuk diri saya, berarti kalau saya menulis harus bisa saya pertanggungjawabkan secara baik kepada diri sendiri, kepada publik, dan kepada Tuhan…

0 komentar:

Post a Comment