11:03 AM

Titel MotoGP Kado Istimewa di Tahun ke-50

Setengah abad atau 50 tahun sejarah Yamaha berkompetisi di Kejuaraan Dunia Grand Prix balapan penuh nilai historis. Tahun ini perayaan anniversary tim berlambang "Garpu Tala" ini sudah resmi ditabuh dengan pengenalan logo 50 tahun Yamaha merambah Kejuaraan Dunia Grand Prix balapan. Nuansa warna khas biru tua juga melekat kental pada motor dan kostum duo pembalap tim pabrikan Yamaha Motor Racing, Jorge Lorenzo dan Ben Spies. Sentuhan atmosfer perayaan bersejarah itu akan selalu dirasakan sepanjang tahun ini. Pada puncaknya, gelar MotoGP adalah kado istimewa yang dinantikan dari Lorenzo atau Spies.

Presiden Yamaha Motor Racing, Shigeto Kitagawa, mengungkapkan kebanggaannya atas apa yang telah dijalani dan tentunya sejumlah prestasi besar yang ditorehkan tim 500 cc/MotoGP. "50 tahun lalu kami memutuskan membalap di kompetisi ini. Inilah mimpi kami yang diwarnai sejarah panjang dan semoga akan mendapatkan prestasi lagi ke depannya," ungkap Kitagawa dalam peluncuran resmi YZR-M1 2011 di sirkuit Sepang, Senin (21/2). Lorenzo dan Spies menjadi tumpuan utama musim ini untuk menghadirkan gelar. Juara bertahan Lorenzo bertekad bakal bekerja lebih keras. "Saya sudah mendapatkan satu gelar dan di musim ini harus lebih relaks. Saya ingin mendapatkan dua sampai empat gelar lagi. Setidaknya hanya satu gelar tambahan lagi, saya cukup bahagia. Tahun ini perayaan 50 tahun dan tahun terakhir memakai mesin 800cc (beralih ke 1000 cc tahun depan), jadi rasanya lebih istimewa jika mendapatkan gelar," cetus Lorenzo. Pebalap Spanyol itu meminta tambahan power motor dan kecepatan saat akselerasi serta traksi lebih baik.

Rookie terbaik musim lalu, Spies, yang naik ke tim pabrikan Yamaha, merasakan seperti mendapatkan hadiah Natal dengan warna biru tua khas Yamaha pada motor dan kostumnya. Dia pun sudah sangat kerasan bersama keluarga Yamaha. "Musim pertama berjalan baik meskipun sulit. Saya mendapatkan pengalaman berharga dan tekanan lebih berat membebani tahun ini dengan tim pabrikan. Tapi tekanan tersebut pelan-pelan memudar karena bersama tim dan mekanik baru saya merasakan atmosfer berada dalam keluarga besar Yamaha," beber Spies.

Managing Director Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis, tahun ini Yamaha tetap berpeluang meneruskan sukses tiga tahun beruntun meraih triple crown. "Setiap musim dimulai dengan menggairahkan karena mulai lagi dari nol. Musim ini kami punya super young team dan atlet top. Kami tidak perlu mengubah winning team ini," sebut Jarvis. Optimisme senada diungkapkan General Manager Yamaha, Nakajima. "Kami berharap tahun ini lebih kuat dengan talenta muda yang mampu membuat kemajuan signifikan. Untuk mendukung pembalap kami harus meningkatkan daya tahan motor (durability), fokus pada akselerasi, sistem mesin dan menambah traksi motor," papar Nakajima.

Kouichi Tsuji, MotoGP Group Leader Yamaha Motor,sama yakinnya. "Gelar yakin bisa diraih. Saya surprise karena Jorge dan Ben bisa memberikan masukan-masukan akurat. Poin-poin keduanya berbeda sehingga ini menjadi kombinasi yang kuat. Pengembangan motor pun lebih cepat dan efisien," puji Tsuji.

Spirit Tagline "Semakin Di Depan" di MotoGP
Kejutan-kejutan yang dijanjikan Yamaha Factory Racing di musim ini akan sangat dinantikan para penggemar MotoGP. Indonesia sendiri tak perlu menunggu terlalu lama kejutan perayaan 50 tahun, Yamaha turut ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Grand Prixbalapankarena digaransi jatah paten yang mendunia. Apalagi kalau bukan dipertahankannya tagline "Semakin Di Depan" yang tertulis pada fairing motor serta kostum Lorenzo dan Spies. "Semakin Di Depan adalah spirit kami. Yang berarti kami harus terus menjadi lebih baik setiap harinya. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Kami menginginkan spirit ini bisa memberikan dukungan lebih, tidak hanya buat Yamaha Factory Racing sebagai doa untuk terus menjadi juara. Tapi juga sebagai spirit untuk masyarakat Indonesia. Kami sangat bangga dengan spirit ini dan semoga menginspirasi satu sama lain," ungkap Presiden Direktur Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Dyonisius Beti.

"Ini adalah tahun kedua Yamaha Indonesia hadir di MotoGP melalui tagline 'Semakin Di Depan'. Kami berharap spirit 'Semakin Di Depan' tersebut memacu pebalap-pebalapnya untuk lebih berprestasi. Dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia sendiri tagline tersebut hadir di dunia internasional," tambah Indra Dwi Sunda, Public Relation Manager YMKI.

Ajak Perusahaan di Indonesia Jadi Sponsor
Belum mendapatkan sponsor utama di tahun ke-50 menjabani Kejuaraan Dunia Grand Prix balapan, tidak mengurangi semarak perayaannya. "Inilah yang tengah kami pelajari tapi tidak begitu mudah untuk diselesaikan sekarang ini. Bisnis selalu rumit, kami masih terus bekerja di area bisnis internasional juga area sponsorship. Kami mencoba untuk melangkah ke depan ke level lebih besar. Mungkin kami memerlukan komitmen lebih besar tapi mungkin saat ini belum waktunya, jadi di waktu mendatang," aku Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis.

Kendati belum mendapatkan sponsor di usia ke-50 tahun ambil bagian di Kejuaraan Dunia Grand Prix balapan, rasanya tetap istimewa bagi Yamaha Factory Racing. "Ini tahun yang sangat spesial buat kami dan kami bisa membalap dengan warna sendiri. Jadi dalam dua atau tiga seri, kami mungkin melakukan sesuatu yang istimewa buat Yamaha. Tahun ini sepertinya kami mendapatkan kebebasan untuk melakukan yang kami inginkan. Alasan utama kami membalap adalah untuk mempromosikan brand Yamaha di dunia. Jadi kami tidak ada di sini untuk bisnis atau menghasilkan uang," sebut Jarvis.

Masih ada sponsor-sponsor lain dan Yamaha Motor Company menyuntikkan dana tambahan, jadi tak perlu dikhawatirkan. Jarvis malah mengajak perusahaan di Indonesia bekerjasama. "Perusahaan di Indonesia bisa bekerjasama dengan kami, kenapa tidak ? Kami punya satu di sana yaitu Yamaha Indonesia. Indonesia adalah market terbesar di dunia untuk motor Yamaha. Kalau Yamaha Indonesia ingin bergabung dan mendukung kami, kami bangga untuk itu. Yang membahagiakan saya, bayangkan jika pasar terbesar di dunia Yamaha mau berpartisipasi maka akan menjadi sokongan terbaik bagi kami. Dalam olah raga pun kami harus berbisnis. Saya sangat bahagia dengan Indonesia. Pebalap-pebalap kami sering berkunjung ke sana, (eks pebalap Yamaha, Valentino Rossi) dan Jorge Lorenzo (empat tahun beruntun sejak 2008 hingga 2011 datang ke Indonesia)," tutur Jarvis.



Yamaha Bantu Hadirkan MotoGP di Indonesia
Daya tarik MotoGP begitu besar bagi masyarakat Indonesia. Sayangnya, kita belum bisa melihat langsung kompetisi balap motor elit itu hadir langsung di negeri sendiri. Pebalap utama Yamaha Factory Racing, Jorge Lorenzo, saat kunjungan terakhirnya ke Indonesia pertengahan Januari lalu, mendukung terwujudnya seri MotoGP di sini. Terakhir kali balapan kelas dunia mampir di Indonesia saat Valentino Rossi menunggangi Aprilia bertarung di kelas 125 cc pada 1996 dan 1997 di sirkuit Sentul.Setelah itu masyarakat Indonesia kering hiburan menyaksikan langsung balapan kelas wahid dunia. Managing Director Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis, turut mendukung digelarnya MotoGP di Indonesia. Bahkan Jarvis telah melakukan pembicaraan dan lobi khusus dengan Dorna sebagai pemegang hak siar MotoGP. "Saya pribadi menginginkan MotoGP Grand Prix hadir di Indonesia. Bandingkan dengan Spanyol yang memiliki empat seri MotoGP tapi market kami di sana sangat kecil. Mengapa tidak membalap di Indonesia, seharusnya ada di sana. Saya baru-baru ini bicara dengan Dorna dan menekan mereka untuk mewujudkan konsep ini," bocor Jarvis.

Dia membandingkan dengan India yang berhasil membawa Formula One (F1) menjadi seri ke-17 musim ini di Jaypee Group Circuit. "Saya tahu problemnya adalah tidak adanya sirkuit di Indonesia yang memenuhi syarat untuk MotoGP. Tapi setiap masalah ada solusinya, saya belum melihat jalan keluarnya sekarang ini tapi pasti ada. Kalau ada hasrat dan kemauan apapun mungkin terjadi," yakin Jarvis.

0 komentar:

Post a Comment